Rabu, 21 Agustus 2013

Penampakan Yesus


Jesus Christ Weeps for the Church 
Yesus Kristus menangisi dan Meratapi Gereja ( Sebuah kisah Nyata yang menyentuh hati, 25 Desember 1840 di Amerika Serikat (USA).
Dari buku “The heart of the Sai” oleh R.Lowenberg halaman 153 - edisi pertama 1981.”     
  
Ravindra.P.Shroff, mahasiswa di Sathya Sai College di Brindavan dalam wacana yang dia sampaikan pada Summer Course in Spirituality (kursus spiritual musim panas) menceritakan sebuah kisah yang indah, yang ditulis dalam sebuah artikel berjudul, "Gifts of God –Anugerah Kasih Karunia Tuhan," yang muncul dalam Majalah "Sannidhi" yang dibuat oleh para mahasiswa.

Cerita ini begitu indah saat disampaikan, saya yakin Mr. Shroff akan senang jika saya mengulanginya di sini, sehingga kabar gembira ini dapat menjangkau siapa saja yang jauh nun di seberang sana. R. Lowernberg
Kisah Tom, Si Negro yang mendapatkan Darshan, Sparshan dan Sambhasan dari Jesus Kristus.      

"Zaman itu adalah masa dimana manusia dinilai bukan karena kandungan karakter ( isi hatinya), tetapi dipandang atau dinilai karena warna kulitnya; Kala itu manusia hanya tahu lebih banyak tentang pembunuhan daripada tahu tentang kehidupan itu sendiri; Zaman itu, Zaman dimana manusia memperdagangkan hewan-hewan ternak di pasar yang dirantai seperti binatang berbahaya. Ya, itulah sejarah kelam dan zaman paling gelap dalam sejarah kehidupan manusia yang telah dilaluinya, dan bahwa ia masih hidup sampai hari ini yang merupakan kesaksian yang cukup atas harapan dan optimisme sepanjang masa. "   


"Pada musim semi waktu itu, seorang anak manusia yang bernama “Tom” telah berumur empat belas tahun. Ayahnya yang sudah tua dan lumpuh, berjalan tertatih-tatih di rumah dengan tongkat di ketiaknya, sedangkan ibunya bekerja di perkebunan yang penghasilannya hampir tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Saat tidak bekerja, ibunya akan menceritakan pada Tom yang masih kecil tentang kisah-kisah suci Jesus Kristus dan Alkitab. Demikianlah, Tom hanya tahu tiga hal dalam hidup, penderitaan, kerja keras, dan Alkitab/Bibel. Penderitaan membuat Tom kebal terhadap guncangan hidup, yang bisa menghancurkan siapa saja yang tidak sanggup mengahadapi guncangan itu. Kerja berat membuat tubuhnya menjadi kuat  walaupun hanya sedikit sekali yang ia tahu dari Alkitab, tapi Kisah suci dan nama agung Kristus telah memberinya kerinduan (keinginan) untuk melihat rumah Allah, Gereja. "    

"Keinginan ini telah membuat dirinya terdaftar sebagai pekerja untuk membantu pembangunan sebuah gereja baru. Dengan cara ini ia berharap setidaknya ia akan dapat memenuhi keinginannya itu. Dan akhirnya memang keinginan itu tidak terwujud. Tom masuk dan menjadi salah satu pekerja dalam proyek pembangunan rumah Tuhan itu. Namun segera setelah pekerjaan pembangunan gereja itu selesai, para pekerja Negro dibayar lunas dan pekerjaan dekorasi interior dalam gereja dipercayakan kepada orang-orang kulit putih saja. (Dan orang kulit hitam alias Negro di larang memasuki ruang gereja apalagi membantunya).

Selang beberapa minggu, akhirnya gereja sudah siap untuk merayakan Natal pada tanggal 25 Desember 1840. Di tengah-tengah perayaan agung tersebut kebaktian (misa) pertama yang diselenggarakan. Malam itu Tom sangat ingin masuk ke dalam kapel/gereja dan berdoa kepada Tuhan. (Dia sangat ingin sekali MENGETAHUI apa yang ada di dalam gereja itu. Keinginannya ini sangat menggebu-nggebu. Dan dia penasaran, apa sebenarnya yang ada di dalam gereja. Dia menunggu sampai hari gelap dan kemudian diam-diam menyelinap masuk. Tiba-tiba ia merasakan ada tangan kasar menangkapnya dan memukulinya sampai ia kehilangan kesadaran alias pingsan di serambi gereja. Dan saat ia sadar, (ia memohon kepada orang yang bertangan kasar itu, agar jangan memukulnya dan mengijinkan dia untuk masuk ke dalam gereja. Orang yang bertangan kasar tadi mengatakan, engkau tidak layak masuk sini karena kulitmu HITAM, alias NEGRO. Orang kulit hitam itu menjijikan dan tidak pantas masuk ke dalam gereja, demikian kata orang yang bertangan kasar itu, dan kembali ia memukuli Tom). pada saat itu di serambi gereja itu, ditengah rasa sakitnya karena menahan pukulan, Tom samar-samar bisa mendengar nyanyian sedang diperdengarkan  di gereja. Imam sedang membacakan Khotbah di atas Bukit." Dan salah satu isinya berbunyi, “Berbahagialah mereka yang miskin karena merekalah empunya Kerajaan Surga ....."
"Tom bangkit dan bersandar di sisi belakang bangunan gereja dan mengusap darah dari wajahnya dengan lengan kemejanya. "Apa dosa yang telah saya lakukan dengan menerima semua penderitaan ini, Tuhan? Tidak dapatkah saya bahkan untuk masuk ke Rumah-Mu, Tuhan? (Apakah aku memang najis karena aku berkulit hitam alias Negro, seperti yang dikatakan orang yang bertangan kasar itu? Apakah orang kulit hitam alias negro memang manusia yang yang hina? Tom terus bertanya dalam hatinya, Ya, Tuhan, dosa apa yang telah kulakukan sehingga aku tidak bisa masuk ke rumah-Mu, dan apa istimewanya orang kulit putih itu; apakah mereka orang kulit putih itu kedudukannya lebih terhormat dari orang Negro atau kulit hitam?  (Pikirannya terganggu terus oleh pertanyaan-pertanyaan itu)
Tiba-tiba, Tom mendengar suara lembut. Dia melihat sepasang kaki tapi kemudian ia takut dan menyembunyikan wajahnya dalam pelukannya karena ia berpikir orang yang bertangan kasar tadi datang kembali untuk memukulnya. Dia mendongak. ........      



Nah dan lihatlah! Jesus Kristus sendiri yang berdiri di hadapannya dan berbisik, "Bangunlah anakku, mengapa engkau menangis? Dengar, Aku datang sebagai jawaban atas doa-doamu. Mintalah apa yang engkau mau, dan akan Aku kabulkan. "Tom penuh semangat. (Tapi dia terus menggosok-gosokkan matanya karena masih tidak percaya, apakah memang kristus yang sedang berdiri di hadapannya; Kristus menjawab, Ya, Tom, lihatlah, peganglah aku, aku lah Jesus Kristus yang engkau puja, dan jangan Takut, aku bersamamu. Kata-kata tanpa suara terbentuk di bibir Tom Dia berlutut dan bersujud terus di hadapan Kristus. (Dia menangis sejadi-jadinya di hadapan Kristus dan memegang kaki-Nya erat-erat).   

"Tuhanku," kata Tom, saya hanya ingin melihat dan masuk ke dalam gereja-Mu." Kristus berkata," mintalah yang lain Tom, tapi jangan yang itu. Mintalah kekayaan, ketenaran, anak, atau tempat di surga. Aku akan berikan dan kabulkan apapun yang kau minta, tapi jangan yang itu. "Namun Tom bersikeras, ia hanya ingin mau masuk ke dalam gereja dan mau tahu apa sebenarnya ada di dalam gereja. Tom terus mendesak, tetapi tetap di tolak keinginannya oleh Kristus.    

Ketika Kristus menolak lagi, Tom berkata, "oh Tuhan, jika Engkau tidak dapat menunjukkan bagian dalam rumah-Mu, maka setidaknya beritahu saya mengapa Engkau tidak bisa memenuhi keinginan itu." Dan apa sebabnya aku juga tidak bisa masuk ke dalam gereja, apakah hanya karena kulitku Hitam???
Kristus merenung sejenak dan kemudian menjawab, "Tom, Aku juga tidak bisa membawamu masuk ke dalam gereja karena Aku sendiri pun  tidak bisa masuk ke sana, dan dilarang masuk. Hati yang penuh Keserakahan, kebencian dan kecemburuan, kedengkian, iri hati, kesombongan, keangkuhan dan sikap saling membeda-bedakan sesama manusia telah menutup rumah-Ku sendiri di hadapan-Ku. Lalu Aku bisa apa ? Lantas Bagaimana Aku bisa membawamu ke dalam sementara Aku sendiri pun dilarang masuk? Kau tahu Tom, Aku datang hanya kepada mereka yang memiliki kemurnian hati serta berdoa dari hati yang  tulus. Aku tidak bisa hadir dimana kebencian, keserakahan, iri hati dan dengki merajalela. ( Tuhan hanya hadir di hati yang murni dan bersih; rumahku yang sejati adalah Hatimu;-Baba ). Tom, Pintu hatimu setulus perkataan dan pikiranmu. Engkau anak Tuhan yang suci, Peliharalah
terus sikap itu , sehingga Tuhan selalu memberkatimu. ........

Dari buku “ The heart of the Sai oleh R.Lowenberg halaman 153 - edisi pertama 1981.”